Apa Arti Ucapan Masya Allah dan Penulisan yang Benar
Ucapan Masya Allah sering
diucapkan oleh umat Islam. Dalam percakapan sehari-hari ucapan ini biasanya
sebagai ungkapan kekaguman, kekagetan atau melihat sesuatu yang di luar dugaan.
Ulama kelahiran Riyadh Arab
Saudi, Abdul Aziz bin Baz memberikan penjelasan tentang disyariatkannya membaca
‘MasyaAllah’ ketika seorang mukmin melihat sesuatu yang membuatnya takjub.
![]() |
pixabay.com/kareni |
Selain ‘MasyaAllah’ juga
bisa membaca ‘Baarakallahu Fiik’ atau
bisa juga ‘Allahumma Baarik Fiihi’
Ini merujuk kepada firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya, “Dan
mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu ‘MaasyaaAllah, Laa
quwwata illaa billah’” (Surat Al Kahfi ayat 39)
Lalu apa makna dari ucapan
MasyaAllah? Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Ustaimin dalam kitab Tafsir Al
Quranul Karim memberikan penjelasan ucapan MasyaAllah memiliki dua makna.
Menurutnya kalimat
MasyaAllah bisa di-i’rab dengan dua cara. I’rab merupakan tata bahasa dalam
Bahasa Arab berkenaan dengan perubahan bunyi vokal pada akhir sebuah kata.
Maka
menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Ustaimin:
Pertama,
jika kata ‘maa’ dijadikan sebagai kata sambung dan kata tersebut sebagai
predikat, maka subjek dari kalimat tersebut merupakan subjek yang disembunyikan
yakni ‘hadzaa’
Sehingga jika ditulis utuh
menjadi ‘hadzaa maa syaa Allah’ yang berarti Inilah yang dikehendaki Allah.
Kedua, jika
kata ‘maa’ sebagai kata benda yang mengindikasikan sebab dan ‘syaa Allah’
sebagai kata kerja yang mengindikasikan sebab. Sedangkan jawab syaarath atau
kata kerja yang mengindikasikan dari sebab dari kalimat tersebut tersembunyi,
yakni ‘kaana’
Baca Juga : Tips Muslimah Tetap Kreatif dan Produktif di Tengah Wabah Corona
Sehingga jika ditulis utuh
menjadi ‘Maa syaa Allahu kaana’ yang berarti ‘apa yang dikehendaki oleh Allah,
maka itulah yang akan terjadi.’
Dari kedua penjelasan
tersebut, maka terdapat setidaknya dua arti dari kalimat ‘MasyaAllah’ yakni
‘apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itu yang akan terjadi.
Maka ketika melihat sesuatu
yang menakjubkan, kita menyadari bahwa apa yang kita saksikan tersebut
merupakan kejadian yang terjadi karena kekuasaan Allah SWT.
Kapan
Kita Mengucapkan MasyaAllah
Dalil yang sering dijadikan
landasan dalam pengucapan kata atau kalimat ‘MasyaAllah’ adalam Surat Al Kahfi
ayat 39 yang artinya, “Mengapa kamu tidak
mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah
(sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah).”
Dalam ayat tersebut
menceritakan seorang Mukmin yang memberikan nasihat kepada seorang kawan yang
kafir untuk mengucapkan ‘MasyaAllah, laa
quwwata illa billah’ ketika memasuki kebun agar kebun tersebut tidak
ditimpa musibah atau hal yang tidak diinginkan.
Apa
Perbedaan MasyaAllah dengan Subahanallah
Kata atau kalimat MasyaAllah
dan Subhanallah terkadang dalam penggunaannya tidak tepat karena memiliki
‘makna’ yang dirasakan serupa.
Tetapi sebetulnya memiliki konteks
yang berbeda. MasyaAllah lebih karena ketakjuban karena fisik atau harta.
Sedangkan Subhanallah
digunakan saat merasa keheranan karena suatu sikap. Beberapa kejadian
disebutkan dalam hadits.
Baca Juga : Cara Menyimpan Madu Agar Sehat dan Awet
Misal, Rasulullah
mengucapkan Subhanallah ketika mendengar pengakuan Abu Hurairah ketika dalam
keadaan junub sempat bertemu Rasulullah. Maka Rasulullah berkata, “Subhanallah, sesungguhnya muslim itu
tidak najis.” (HR. Bukhari 279)
Subhanallah juga diucapkan
ketika melihat sesuatu yang mengherankan, sesuatu besar yang terjadi.
Diceritakan oleh Ummu
Salamah ra., suatu malam Rasulullah SAW. terbangun dari tidur dan mengucapkan,
“Subhanallah, betapa banyak fitnah yang turun di mala mini.” (HR. Bukhari)
Bagaimana
Penulisan ‘MasyaAllah’ yang Benar?
Terjadi perbedaan dalam
penulisan kalimat atau kata ‘MasyaAllah’ ada yang menuliskan dengan ‘Masha
Allah’ ‘Maa Syaa Allah’ atau ‘ Maa Syaa-a Allah’.
Karena keterbatasan huruf
latin dalam menuliskan kata atau kalimat dari Bahasa Arab, sebagian ulama
berpendapat yang terpenting adalah pengucapannya tidak terlalu jauh dengan teks
dalam Bahasa Arab.
Sedangkan jika berpedoman
kepada Pedoman Transliterasi Arab –
Latin yang disepakati oleh Menteri Agam dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan No.
0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
Maka penulisannya menjadi : Māsyā-a Allāhu
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "Apa Arti Ucapan Masya Allah dan Penulisan yang Benar"
Posting Komentar